Ilustrasi : Tiga orang anak sedang berlarian.
in ,

Punya Tiga Anak, Rekening Bank Milik Orangtua di China Malah Dibekukan. Kok Bisa?

CakapCakapCakap People! Seperti kita ketahui, di negara Hungaria, pemerintah setempat ingin memberikan sejumlah insentif untuk warganya, mulai dari pembebasan pajak pribadi dan memberikan uang sebesar RP124 juta untuk pembelian mobil bagi perempuan yang memiliki lebih dari 3 anak.

Langkah itu ditempuh oleh Hungaria untuk meningkatkan jumlah penduduknya, di mana negara ini memang masih kurang tingkat populasi penduduknya.

Ilustrasi : Tiga orang anak sedang berlarian.

Nah, justru yang terjadi di China adalah kebalikan dari Hungaria, Cakap People. China ingin menekan jumlah populasi penduduknya.

Seperti yang baru-baru ini terjadi, kebijakan keluarga berencana di China menuai kritik setelah rekening bank milik pasangan yang memiliki tiga anak telah dibekukan.

South China Morning Post pada Rabu (13/2/2019) melaporkan bahwa tindakan itu diambil setelah pasangan yang berasal dari Shandong, China itu tidak membayar denda karena sudah punya anak ketiga. Keduanya dinilai gagal membayar ‘biaya pemeliharaan sosial’ tepat pada waktunya.

Pengadilan setempat pada Minggu lalu menyebutkan, denda yang harus dibayar orangtua itu sebesar 64.626 yuan atau sekitar Rp 134,3 juta.

Cakap People, akibat tidak membayar biaya itu, rekening bank dengan saldo senilai 22.987 yuan atau Rp 47,7 juta dibekukan oleh otoritas setempat.

Ilustrasi : Buku Tabungan Bank. (Foto : Titipong Chumsung/Shutterstock)

Data yang dirilis kantor berita Xinhua menunjukkan, provinsi Shandong memiliki tingkat kelahiran terbanyak secara nasional pada 2017. Tapi, jumlahnya menjadi turun drastis pada 2018. Biro Statisik China mencatat, kelahiran bayi di provinsi itu turun menjadi 15,23 juta dari tahun sebelumnya 17,23 juta.

“Saya rasa China akan segera membatalkan kebijakan dua anak dan pasangan bisa punya anak sebanyak yang mereka mau,” kata Jiang Quanbao, profesor di Universitas Xi’an Jiaotong, seperti dikutip dari Kompas.

China sebelumnya memiliki kebijakan keluarga berencana satu anak yang dikenalkan pada 1980. Kemudian, pemerintah melonggarkan kebijakan tersebut menjadi dua anak pada 2016, menyusul kekhawatiran soal jumlah warga lanjut usia dan tenaga kerja yang menyusut.

Ilustrasi : Seorang Ibu Mneggendong Anaknya.

Cakap People! Kebijakan terbaru tersebut ternyata belum mampu meningkatkan jumlah penduduk, di mana jumlah kelahiran pada tahun lalu tercatat menurun 2 juta jiwa secara year-on-year.

Semakin menurunnya jumlah kelahiran, meningkatkan kekhawatiran akan populasi yang menua dan pengaruhnya terhadap perekonomian. Di sisi lain, Pemerintah China memperkirakan jumlah penduduk akan memuncak pada 2029 sebanyak 1,44 miliar. Kemudian, populasi akan mulai menurun pada tahun setelah itu.

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Tata 45X Harga Rp 100 Jutaan Bakal Segera Meluncur, Pesaing Honda Jazz?

Punya Pasangan yang Boros? Ini Cara Jitu Menghadapinya!