in

Waspada! 5 Tanda Kekerasan Emosional Dalam Hubungan Asmara

CakapCakap — Biasanya membicarakan kekerasan pasti Cakap People akan berpikiran tentang kekerasan fisik yang diterima dari orang lain yang mengakitbatkan luka fisik. Apalagi kalau konteksnya adalah hubungan asmara, pasti akan membahas kekerasan fisik yang bikin hubungan jadi nggak harmonis dan lebih jauh akan mengarah kepada tindakan kriminal. Tapi ternyata kekerasan juga bisa menyerang emosi sehingga dikatakan kekerasan emosional yang akan berdampak pada sakitnya mental. Dibandingkan dengan kekerasan fisik, kekerasan emosional ini memang nggak bisa dilihat secara jelas tapi secara nggak sadar ternyata banyak orang yang udah mengalami kekerasan emosional ini yang diakibatkan hubungan yang tak sehat dengan pasangannya. Jadi sebenarnya kayak apa sih kekerasan emosional ini?

Orang yang mengalami kekerasan emosional biasanya nggak akan menyadari bahwa ada perlakuan atau sikap yang kurang layak. Nah, Cakap People harus tahu dulu nih tanda-tanda dari kekerasan emosional ini supaya bisa menghindarinya sedini mungkin dan terjadi pada hubungan asmara yang saat ini sedang dijalani.

1. Tak didukung

Tak mendapat dukungan dari pasangan via Merdeka.

Perasaan sungkan saat berbagi cerita dan mimpi yang ingin dicapai di masa depan kepada pasangan karena sering diejek dan diolok-olok adalah salah satu tanda terjadinya kekerasan emosional pada hubungan tersebut. Idealnya, sebuah hubungan yang baik itu harus saling memberikan dukungan terhadap mimpi dan pencapaian kedua belah pihak. Ketika salah satu mendapatkan ejekan dan tak didukung, berarti telah terjadi kekerasan emosional yang bikin hubungan ini jadi nggak nyaman.

2. Banyak kritikan

Banyak yang bilang kritikan itu membangun. Ya memang kritikan memang membuat orang paham atas kesalahan yang dia buat dari sudut pandang orang lain. Tapi apa jadinya kalau dikritik terus-terusan? Pastinya rasa percaya diri bakal ambruk dan hubungan dengan pasangan juga jadi nggak seimbang karena gemar mengkritik tanpa memotivasi untuk bangkit dan berubah. Ini adalah salah satu kekerasan emosional yang jarang disadari pasangan asmara.

3. Cuek

Pasangan cuek via Jurnas.

Bedain cuek yang memang bawaan sama cuek karena memang nggak peduli lagi sama pasangan. Kalau punya pasangan yang cuek bawaan, pastinya hanya berlaku pada hal-hal yang nggak penting, tapi kalau cuek karena nggak punya empati saat situasi buruk berarti ini adalah salah satu sikap mengganjal yang harus diwaspadai. Tak diperhatikan saat suasana sedih berarti sikap cuek dari pasangan ini jadi salah satu tanda kekerasan emosional yang harus diwaspadai.

4. Sering bertengkar

Bertengkar dengan pasangan via Istimewa.

Sangat wajar kalau dalam hubungan asmara ada pertengkaran dan perselisihan pola pikir. Tapi ketika pertengkaran menjadi jalan terakhir setiap beradu argument berarti ini sudah nggak bisa ditolerir lagi karena tanda-tanda kekerasan emosional tampak sangat jelas. Apalagi pasangan kayaknya menikmati setiap pertengakaran dan nggak mau milih perdebatan yang lebih elegan dan menunjukkan perundingan dengan kepala dingin. Tapi kalau pertengkaran karena memang kesalahan yang nggak bisa diterima, ya anggap aja sebagai cara kalian untuk saling mendewasakan diri.

5. Suka menyalahkan

Sering menyalahkan pasangan juga menjadi salah satu tanda adanya kekerasan emosional yang melanda hubungan asmara. Pelaku kekerasan biasanya akan sering menyalahkan pihak korban meski sebenarnya dialah yang bertanggung jawab terhadap konflik yang sedang dihadapi.

Kalau Cakap People sudah menengali tanda-tanda kekerasan emosional ini dalam sebuah hubungan asmara, bisa jadi tindakan yang lebih lanjut bisa diupayakan. Ingin berhenti atau memang memperbaiki agar kekerasan ini nggak berlanjut hingga mengganggu mental. [ED/RM]

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Presiden Meninggal, Semua Diskotik di Vietnam Harus Tutup!

Benarkah Air Dingin Dapat Menurunkan Tekanan Darah?