Kenali Bumbung, Alat Musik Bambu Asli Sulawesi Selatan!

CakapCakap – Cakap People setuju tidak kalau bumi Sulawesi Selatan adalah salah satu kawasan di Indonesia yang kaya? Ups! Bukan saja kaya akan keindahan alam dan potensi wisatanya ya. Ternyata di Sulawesi Selatan kita bisa menjumpai ratusan cerita sejarah, yang memuat sejarah kolonial, adat istiadat, hingga peradaban masyarakatnya. Mengenai adat istiadat dari masa Kerajaan, Sulsel ternyata menyimpan banyak sekali kekhasan dari segi tarian tradisional, busana tradisional, alat musik tradisional, hingga bahasa daerah.

Selain tarian dan pakaian sebagai identitas adat istiadat di Sulawesi Selatan, alat musik juga memiliki peran yang penting sebagai identitas masyarakat Bugis. Kalian tahu apa saja alat musik khas Bugis? Salah satu alat musik tersebut adalah Bumbung. Bumbung adalah alat musik tradisional yang terbuat dari bambu, dan biasanya digunakan pada upacara adat, mulai dari perkawinan atau upacara sakral, hingga pertunjukan kesenian.

Bumbung biasanya dimainkan dengan dua buah alat pukul seperti palu yang terbuat dari karet dan ban bekas. Kehadiran alat musik ini melengkapi berbagai macam alat musik dari Sulawesi, dan diperkirakan mulai digunakan sejak 1992. Alat musik kombinasi tradisional dan modern ini dulu berawal dari Tana Toraja, daerah yang ditumbuhi banyak sekali bambu. Walaupun dikembangkan di Makassar, Bumbung dikenal sebagai alat musik tradisional asal Toraja.

Awalnya, Bumbung hanya terdiri dari satu batang bambu dan memiliki 1 nada saja. Tujuh bambu akhirnya dikombinasikan menjadi satu alat musik, dan menciptakan nada-nada harmoni. Tujuh batang bambu tersebut memiliki ukuranyang berbeda, sehingga nada yang disuarakan benar-benar lengkap, mulai dari Do hingga Si. Bambu yang digunakan bukanlah bambu yang sembarangan, melainkan bambu Betung, salah satu jenis bambu yang tumbuh di Toraja.

Para pemain Bumbung memainkan alat musik ini dengan cara dipukul. Beberapa seniman dari Bugis menyebutkan Bumbung biasa digunakan sebagai pelengkap dan pengiring tarian tradisional. Bumbung boleh tidak dimainkan, tapi sekalinya dimainkan, maka tarian yang sedang dipertunjukkan akan terasa lebih manis.