in ,

Ka Beni, Pedagang Ikan Difabel di Gorontalo yang Pantang Menyerah

Cakapcakap Cakap People, hidup ini merupakan sebuah tantangan. Terkadang dalam menjalani tantangan, seseorang bisa saja digoyahkan akibat terlalu kerasnya sebuah badai masalah yang menerjang. Setiap orang  hadir di dunia ini dengan membawa nasib yang berbeda-beda. Namun banyak orang yang tak bersyukur dengan kehidupan yang mereka miliki. Mayoritas selalu memandang ke atas tanpa menghiraukan bahwa masih ada yang berada di bawah.

Kerasnya hidup harusnya membuat seseorang menyadari arti bersyukur. Sama seperti yang dilakukan oleh seorang warga asal Hutadaa, Kecamatan Telaga, Gorontalo. Namanya adalah Beni Hiola usia 58 tahun. Tak seperti layaknya pria normal, ia mengalami lumpuh total akibat penyakit aneh yang diderita sejak usia 2 tahun. Walau demikian, pria yang akrab disapa Ka Beni ini tak pernah pantang menyerah dengan hidupnya.

Ka Beni, penjual ikan yang alami kelumpuhan via liputan6.com

Pagi buta, sebelum subuh tiba, pria ini sudah memulai aktivitas rutin. Ia biasanya berjualan ikan. Kondisi kakinya yang lumpuh tentu saja tak memungkinkannya untuk naik kendaraan sama layaknya orang normal. Ia memiliki becak yang dirancang khusus untuk bisa dikayuh dengan tangan. Kondisi kakinya tersebut tak pernah membatasinya berusaha dan bekerja. Pantang baginya untuk mengemis.

Ka Beni juga memiliki keluarga. Bahkan ia sudah memiliki 3 anak serta 10 cucu. Meski kehidupannya saat ini bersama sang istri terbilang pas-pasan dan ada kalanya masih kurang, tetap saja pria ini tak pantang menyerah untuk terus berusaha. Rumahnya pun hanya berukuran 4×5 meter.

Biasanya Ka Beni ini akan menjual ikan-ikannya dengan keliling kampung bahkan sampai beda kecamatan pun ia lakoni. Bahkan ia sudah memiliki banyak pelanggan, meski demikian tentu tak setiap hari ia bisa mendapatkan penghasilan banyak. Mengingat ada kalanya sepi pembeli.

Pria ini menuturkan membutuhkan model sekitar Rp 500 ibu untuk membeli ikan dari para nelayan yang kemudian ia jual kembali. Dari penjualan tersebut, ia akan mendapatkan keuntungan paling banyak Rp 40.000. Meski tak seberapa bila dibandingkan dengan beratnya usaha yang dilakoni, namun hal itu tetap ia syukuri. Baginya yang terpenting ia membawa hasil saat pulang ke rumah.

Meski dalam keadaan lumpuh, Ka Beni pantang menyerah via liputan6.com

Kegiatan menjual ikan ini sudah ia jalankan sejak tahun 2003 silam. Terlahir dari keluarga nelayan, Ka Beni pernah jadi pengojek perahu hingga nelayan. Namun hal itu tak sanggup ia lanjutkan lantaran fisiknya yang tak kuat menahan terpaan udara dingin. Ya, dirinya pun memutuskan untuk berjualan ikan, yang tak jauh-jauh dari profesi sebelumnya.

Pada intinya, kisa Ka Beni ini mengajarkan kepada kita untuk selalu bersyukur dan pantang menyerah dengan keadaan. Mereka yang memiliki keterbatasan saja bisa begitu gigih berusaha dan berjuang, kenapa kita tidak bisa melakukan hal lebih dari itu? ingatlah, ada kalanya kamu perlu memandang ke arah bawah agar lebih bersyukur. Rezeki itu tak selalu tentang materi atau kekayaan. Tubuh yang lengkap, keluarga yang baik, kesehatan dan teman-teman yang selalu ada juga bagian dari rezeki. Jadi, jangan pernah lupa untuk mengucap syukur atas rezeki yang Cakap People miliki saat ini.

Musik Taman 2018 – Season #2

Pernah Jadi Ikon Wisata Hits, Nasib Menara Gorontalo Kini Menyedihkan