in ,

Ini yang Membuat Kejayaan Cina Bangkit Lagi

Pernah menonton film Kung Fu Yoga yang dibintangi Jackie Chan dan Disha Patani? Film yang dirilis tahun 2017 itu tidak hanya lucu dan menghibur, tapi juga sarat muatan politik. Secara tidak langsung, film tersebut menunjukkan inisiatif pemerintah China untuk menjalankan program Belt and Road Initiative (BRI) yang pada intinya ditujukan untuk mengulangi kejayaan China di masa lampau. Apapun dilakukan pemerintah China agar misi internasional ini berhasil, dan salah satunya adalah memperkuat hubungan diplomatik dan perdagangan dengan India, yang notabene berbatasan secara geografis.

Buat kamu yang tertarik dan ingin tahu apa saja yang ingin dicapai pemerintah Cina lewat program BRI, simak poin-poin berikut, gaes.

Mengontrol jaringan infrastruktur fisik

Bagi kamu mungkin tidak seksi dan cool banget, gaes, tapi infrastruktur seperti pelabuhan, jalan raya, jalur kereta api dan berbagai area logistik merupakan urat nadi aliran barang di dunia manapun. Kesemuanya merupakan titik dimana tidak hanya barang yang bisa keluar masuk, tapi juga manusia. Dan, inilah yang pertama kali digarap dalam BRI. Pastinya luput dari perhatian kamu, tapi yang jelas selama kurun waktu 5 tahun terakhir ini banyak perusahaan Cina yang menguasai 77 terminal laut di lusinan negara, membangun jalur kereta api cepat sepanjang Asia Tenggara dan belakangan ini menyasar Eropa dan Rusia.

Perusahaan-perusahaan ini juga tengah mendanai puluhan proyek konstruksi di Pakistan, pembangunan jembatan dan pembangkit tenaga listrik di Bangladesh, membangun kota-kota di Sri Lanka, Oman, Myanmar, Malaysia dan Abu Dhabi, menyedot minyak di Asia Tengah, Rusia dan Asia Tenggara, serta mendirikan 35 jaringan kereta api langsung yang menghubungkan pusat produksi barang di China bagian tengah dan barat dengan sejumlah kota di Eropa. Kamu percaya atau tidak, kurang dari 20 tahun ke depan semua hal di dunia bakal dikendalikan dari Beijing.

https://i2.wp.com/negroschronicle.com/wp-content/uploads/2017/11/Xi-Jinping.jpg?fit=1068%2C712&ssl=1

Pengembangan infrastruktur lunak

Infrastruktur fisik seperti jalan raya dan sebagainya hanya merupakan cara pemerintah China masuk ke negara-negara lain. Dengan kata lain, salah satu inti dari BRI adalah menjalin hubungan jangka panjang secara politik dengan negara lain. Untuk ini, pemerintah China melakukan pengembangan infrastruktur lunak sehingga misi politik mereka terlaksana. Berbagai cara pun ditempuh, seperti penyusunan kerja sama antar negara, kerja sama perdagangan, penetapan bea masuk dan pemberian bantuan. Sejak Xi Jinping berkuasa, China banyak menjalin kerja sama perdagangan dengan banyak negara di dunia dengan penekanan pada negara-negara yang menjadi target BRI, seperti Taiwan, Finlandia, Uni Eropa dan Rusia bahkan Inggris sekalipun.

Intensifikasi hubungan bilateral

Salah satu fungsi dari BRI adalah mengintensifkan hubungan bilateral dan perdagangan dengan negara-negara atau blok politik yang penting bagi China. Tentu saja, China menyadari betul kalau masing-masing negara atau blok politik punya karakteristik tersendiri. Masyarakat Uni Eropa, misalnya, sangat berbeda dengan ASEAN, dimana keberadaan China sama-sama dianggap tidak penting karena punya daya tawar politik yang rendah. Salah satu teknik yang digunakan adalah memberdayakan para keturunan China agar bisa memiliki posisi politik di tiap negara. Dan, misi ini berhasil di sejumlah negara seperti Indonesia, Singapura dan Thailand.

Mengendalikan keuangan

Awal tahun 2017 terdapat laporan kalau simpanan uang Beijing turun drastis dan terdapat kerugian sebesar 1 triliun dolar AS. Tapi, ini hanya isapan jempol saja. Hanya dalam waktu 6 bulan di tahun yang sama, simpanan uang pemerintah China meningkat hingga di atas 3 triliun dolar AS! Ini artinya pemerintah China berhasil menggaet uang sebesar 40 hingga 60 miliar per bulan dari seluruh dunia lewat perdagangan. Dengan BRI, pendapatan pemerintah China bakal lebih besar lagi sehingga bakal mampu mengendalikan keuangan dunia. Kita tunggu saja nanti.

Menembus batasan geopolitik

Negara manapun bagi China sangatlah penting. Kedua belah pihak yang bertikai dan saling perang pun dirangkul China agar bisa diajak bekerja sama. Tujuan ini gampang sekali dicapai lewat BRI, yang salah satu misinya adalah menembus batasan geopolitik lewat hubungan diplomatik yang makin intens. Untuk ini, pemerintah China menargetkan hubungan luar negeri yang damai, menolak konfrontasi fisik dan lebih suka hubungan bilateral ketimbang pembentukan aliansi.

Hal ini dikatakan sendiri oleh Xi Jinping yang jelas-jelas membina persahabatan dengan Israel dan Iran sekaligus, juga antara Azerbaijan dan Armenia, Rusia dan Ukraina, Pakistan dan India, Amerika Serikat dan Korea Utara. BRI tidak menganut falsafah ‘musuhmu adalah musuhku’, melainkan ‘semua orang adalah temanku’.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Kaos Bergambar Menteri Susi Pujiastuti Ini Diburu Netizen

Selamatkan Tempat Tinggal Gajah, 2 Pemuda Ini Naik Sepeda Keliling Sumatera!