WhatsApp memastikan rencana monetisasi dengan memasang iklan-iklan pada aplikasi mereka. Via tribunnews.com
in

Ini Konfirmasi Resmi Soal Kebenaran Iklan di Platfrom WhatsApp

CakapCakap – Aplikasi pesan instan atau chatting, WhatsApp menjadi salah satu platform jejaring sosial di smartphone yang paling populer di seluruh dunia saat ini. Cakap People pastinya juga sudah lama menggunakan aplikasi WhatsApp untuk bisa terhubung dengan banyak orang melalui ponsel pintarnya. Dari tahun ke tahun, aplikasi ini terus berkembang semakin pesat, dengan pertambahan jumlah pengguna yang sangat signifikan, baik pada perangkat berbasis Android maupun juga iOS.

WhatsApp memastikan rencana monetisasi dengan memasang iklan-iklan pada aplikasi mereka. Via tribunnews.com

Nah, dalam rangka untuk memonetisasi WhatsApp, perusahaan yang sudah diakuisisi Facebook sejak Februari 2014 silam itu akan menerapkan iklan pada aplikasi tersebut. Kabar ini sebenarnya sudah sejak beberapa bulan sebelumnya muncul di media. Namun, WhatsApp baru memberikan konfirmasi resmi mengenai rencana itu belum lama ini. “Kami akan memasang iklan pada fitur ‘Status’. Itu akan menjadi mode monetisasi utama bagi perusahaan dan peluang bisnis untuk menjangkau orang-orang di WhatsApp,” kata Vice President Whatsapp, Chris Daniels seperti di laman Republika.co.id.

Namun, Daniels memang tidak menjelaskan secara lebih rinci mengenai waktu iklan di WhatsApp itu mulai diberlakukan. Menurut sejumlah laporan media, iklan itu akan didukung oleh sistem periklanan asli Facebook. Hal ini ditujukan untuk membantu pengguna memahami dan berpartisipasi dalam bisnis menggunakan aplikasi chatting tersebut. Sayangnya, rencana CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk memonetisasi WhatsApp ini telah memaksa pendiri platform tersebut meninggalkan perusahaan.

WhatsApp akan menempatkan iklan pada fitur ‘Status’ di platform aplikasi chatting tersebut. Via blog.tribunjualbeli.com

Seperti telah diketahui, dua pendiri WhatsApp, Jan Koum dan Brian Acton sudah mengumumkan pengunduran diri dari perusahaan yang mereka dirikan pada tahun 2009 silam itu per 1 Mei 2018 lalu. Ketika itu, Jakoum sendiri mengaku keluar dari Facebook yang menaungi Whatsapp karena dia tidak setuju dengan kebijakan yang diambil oleh manajemen Facebook soal pengolahan data pribadi pengguna dan melemahkan enkripsi atau pengamannya, seperti dilaporkan oleh laman Tempo.co.

Facebook sebagai perusahaan yang menaungi Whatsapp sempat tersandung rencana penggunaan data pribadi pengguna Whatsapp, termasuk nomor telepon, untuk mengembangkan iklan. Rencana ini memang sempat ditunda, namun tetap akan dilaksanakan. Bagaimana menurut Cakap People?

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Mau Belikan Smartphone untuk Orang Tua? Ini Tips Memilihnya

Mobil Produksi Cina Ramaikan Pasar Indonesia, Ini Plus Minusnya!