in

Fenomena Suara Kosong Merajai Pilkada Kota Makassar

Pemilu Kepala Daerah yang serentak di Indonesia telah dilaksanakan beberapa hari yang lalu dengan sangat lancar. Jika dilihat dari pemberitaan di media, hampir tidak terdengar bentrokan atau perselisihan ketika pelaksanaan pemilu di daerah manapun. Masyarakat Indonesia sudah mengalami pesta demokrasi dalam beberapa periode terakhir, jadi kedewasaan masyarakat sudah tidak diragukan lagi.

Pemberitaan yang mengintai seusai pemilukada kemarin adalah hasil penghitungan cepat yang banyak dilakukan oleh Lembaga Independen atau Lembaga Swadaya Masyarakat. Mengiringi penghitungan yang dilakukan oleh petugas pemilu di TKP, lembaga-lembaga tersebut kemudian merilis hasil penghitungan cepat, yang seolah sudah mengisyaratkan bahwa pasangan calon pemimpin tersebut yang menang, sebelum KPU mengeluarkan hasil resminya.

Kolom Kosong Menang Atas Calon Tunggal
Kolom Kosong Menang Atas Calon Tunggal via Internet.

Fenomena unik hasil penghitungan suara saat pemilu tahun ini datang dari Makassar. Berdasarkan penghitungan cepat yang telah dilakukan oleh beberapa lembaga survey, calon tunggal Walikota Makassar, Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi (Appi-Cicu) dikalahkan oleh kotak kosong. Lembaga survey yang berpartisipasi dalam penghitungan independen ini adalah Celebes Risiert Centre (CRC), Jaringan Suara Indonesia (JSI), dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Dari hasil tersebut, ada pesan tersendiri yang ingin disampaikan oleh masyarakat Makassar kepada calon pemimpin wilayahnya.

Danny Pomanto, Walikota Makassar juga telah melakukan penghitungan suara secara nyata (real count). Penghitungan telah dilaksanakan dengan melihat hasil penghitungan (real maupun quick) yang telah diselesaikan tiap TPS. Walaupun masyarakat Makassar telah mengantongi hasil pemilu dari penghitungan cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga, Danny berharap agar masyarakat menunggu hasil penghitungan resmi yang akan diumumkan oleh KPU.

Pemilu Makassar akan diulangi di tahun 2020
Pemilu Makassar akan diulangi di tahun 2020 via Internet.

Disebutkan bahwa selama ini Makassar belum pernah mendapati fenomena tersebut selama pesta demokrasi dilakukan. Bahkan di Indonesia, baru ada satu kali fenomena kotak kosong yang mengalahkan calon tunggal di bilik pemilu, yaitu di Maluku beberapa periode lalu.Dengan unggulnya kotak kosong di pilkada Makassar ini, maka pemilian Walikota dan Wakil Walikota Makassar akan dilakukan lagi pada pilkada selanjutnya, yakni terjadwal tahun 2020. [ED/RM]

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Ternyata Menulis Tangan Memiliki Manfaat Lebih Timbang Mengetik

6 Tips Ini Bikin Kamu Tetap Bertahan Berhenti Merokok