in ,

Demi Pesta Demokrasi, Suku Polahi Berjuang Melewati Tujuh Sungai

CakapCakapCakap People! Pesta demokrasi yang sedang berlangsung hari ini, Rabu, 17 April 2019, serentak dilakukan di seluruh wilayah. Tak hanya di kota, namun euforia ini juga dirasakan oleh masyarakat hingga pelosok Indonesia.

Demi bisa ikut ambil bagian dan menyuarakan pilihan untuk menentukan pemimpin negeri lima tahun mendatang, kisah penyelenggaraan pemilu 2019 di pedalaman Indonesia yang penuh perjuangan selalu menarik untuk ditelisik.

Foto: Istimewa

Sembilan hari menuju Pemilu 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kupang masih berjuang mendistribusikan logistik Pemilu 2019 untuk daerah yang sulit dijangkau dengan akses transportasi.

Mengutip Antara, Ketua KPU Kabupaten Kupang, Eliaser Lomi Rihi, mengatakan, pendistribusian logistik pemilu yang dilangsungkan pada masa tenang dengan menggunakan transportasi darat. Dengan catatan tidak terjadi hujan lebat di kawasan pegunungan Timau dan Amfoang.

Namun, ia melanjutkan, apabila terjadi cuaca buruk maka distribusi logistik pemilu dilakukan melalui jalur laut dengan menggunakan fasilitas kapal milik ASDP maupun TNI/Polri.

Kisah menyelenggarakan pemilu penuh perjuangan tak hanya terjadi di Kupang. 

Foto udara permukiman suku Polahi di tengah perbukitan dan hutan di Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. (Foto: Adiwinata Solihin/ANTARA)

Suku bernama Polahi yang tinggal jauh di dalam perbukitan dan hutan Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo, juga menjadi contoh bahwa proses demokrasi harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan merata.

Untuk menjamin agar Suku Polahi mengetahui pemilu dan menggunakan hak suaranya, tiga orang Relawan Demokrasi harus menjelajah perkebunan, melewati tujuh sungai, dan menembus lebatnya hutan demi memberikan sosialisasi kepada mereka. 

Relawan melakukan sosialisasi pemilu serentak kepada Suku Polahi. (Foto: Adiwinata Solihin/ANTARA)

Butuh waktu sembilan jam dengan medan yang ekstrim untuk mencapai permukiman Suku Polahi dari Limboto, ibukota Kabupaten Gorontalo. 

Tak hanya medan dan jarak, bahasa pun menjadi kendala untuk kegiatan sosialisasi pesta lima tahunan di republik ini.

Sementara itu, dua pulau di Indonesia yang berdekatan dengan negara tetangga, yakni Alor (Provinsi Nusa Teggara Timur) dan Morotai (Provinsi Maluku Utara), persiapan pemilu 2019 dirasa sudah mencukupi.

Anggota DPRD Kabupaten Alor, Denny Lalitan, mengatakan tidak ada kendala yang berarti menjelang pemilu 2019. Bahkan seluruh masyrakat Alor sudah menyambut datangnya pemilu 2019 dengan riang dan damai.

“Kendala di Alor hanya jika hujan deras, karena ada beberapa kawasan yang rawan banjir. Tapi itu hanya beberapa daerah di pedesaan saja. Selebihnya tidak ada halangan. Kami siap berpesta demokrasi di sini,” kata Denny kepada CNN Indonesia.

Sementara itu, dalam wawancara yang berbeda Kepala Seksi Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Morotai, Assyura Oemar, memberikan contoh antusiasme warga Desa Ngele-Ngele sangat besar untuk menyambut momen pemilu.

Menurutnya warga desa binaan Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Morotai itu melakukan banyak kegiatan dalam menyambut pemilu 2019.

Source : CNN Indonesia

Comments

2 Pings & Trackbacks

  1. Pingback:

  2. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Keren! Layanan Pengiriman Lewat Drone dari Google Wing Mulai Beroperasi di Australia

Replikasi PKSAI dan Tantangan Pengembangannya di Sulawesi Selatan