Bye Gigi Berlubang, Ini Inovasi Pengobatan Terbaru Tanpa Penambalan

Gigi berlubang tentu menjadi masalah bagi semua orang bukan? Selain menimbulkan rasa sakit dan membuat makan tidak nyaman, gigi berlubang juga membuat penampilan menjadi kurang sempurna. Gigi berlubang juga menimbulkan bau yang tak sedap pada mulut. Berbicara pun menjadi tidak PD.

Sebenarnya apa sih penyebab gigi berlubang itu? Nah ternyata gigi berlubang itu disebabkan oleh banyak hal, seperti kebersihan mulut yang tidak terjaga, salah dalam menggosok gigi, sering merokok, sering mengkonsumsi alkohol, pola makan yang salah, dan lain sebagainya.

Sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi jika tidak segera dibersihkan akan menimbulkan plak pada gigi. Plak tersebut akan menyebabkan karang gigi jika tidak segera diatasi.

Kandungan zat asam pada plak lama kelamaan bisa menyebabkan pengikisan enamel gigi. Sehingga gigi akan berlubang. Semula lubangnya kecil tak terlihat, tapi jika tidak segera diatasi, lubang akan membesar.

Selama ini cara untuk mengatasi gigi berlubang yaitu dengan menambal atau mencabut gigi. Hal tersebut dilakukan agar kuman ataupun bakteri pada gigi berlubang tidak masuk ke pembuluh darah.

Biasanya jika lubang gigi kecil, maka para pakar gigi hanya akan menambalnya saja. Namun jika lubang sudah sangat besar, maka gigi akan dicabut. Menurut para pakar kesehatan gigi, gigi sebenarnya bisa dikristalkan ulang. Pengkristalan ulang nya menggunakan bantuan air liur, pasta gigi fluoride, dan meminum air aditif. Namun, jika gigi terlanjur rusak atau berlubang, gigi akan ditambal.

Nah ternyata, baru-baru ini para ilmuwan AS menemukan metode baru untuk mengatasi gigi berlubang tanpa harus menambalnya. Penemuan tersebut diterbitkan di jurnal ACS Biomaterials Science & Engineering pada tanggal 9 April 2018. Para ilmuwan mengatakkan bahwa enamel gigi bisa ditumbuhkan kembali dengan peptida.

Enamel gigi dihasilkan oleh sel ameloblast. Sel ameloblast akan menghasilkan protein amelogenin yang memiliki peran penting dalam pembentukan enamel gigi saat gigi masih di dalam gusi. Saat pembentukan enamel gigi selesai dan gigi tumbuh, sel ameloblast akan mati.

Melalui pengetahuan tersebut, para ilmuwan mencoba mengembangkan cara mengatasi gigi berlubang dengan menumbukan kembali enamel gigi melalui protein amelogenin. Para ilmuwan akhirnya mendesain peptida dengan bahan aktif protein amelogenin.

Para ilmuwan melakukan uji coba di laboratorium dengan menggunakan sampel gigi rusak sebagai objek penelitiannya. Ilmuwan pun menemukan kemunculan lapisan mineral baru pada gigi rusak saat menerapkan peptida pada gigi tersebut. Namun para ilmuwan masih belum melakukan penelitian pada gigi manusia yang masih hidup.

Mari kita tunggu hasil dari penelitian selanjutnya. Jika hal tersebut bisa diterapkan pada gigi manusia yang masih hidup, maka kemungkinan besar produknya dalam bentuk gel atau pasta yang nantinya dioleskan pada gigi yang berlubang. [ED/RM]