in ,

Biarkan Pintu Kereta Terbuka Lebar Saat Berangkat, Manajer MRT ini Dihukum

CakapCakapCakap People! Penumpang di MRT North-South line, Singapura, terkejut bukan kepalang. Kereta MRT yang membawa mereka dibiarkan berangkat dengan pintu yang terbuka lebar.

Dikutip dari Straits Times, Rabu 20 Maret 2019, peristiwa mengejutkan di kereta ini terjadi pada 11 Maret 2019.

Video yang diunggah di jejaring sosial ini menunjukkan salah satu pintu kereta terbuka lebar ketika kereta bergerak dari Stasiun Ang Mo Kio menuju Stasiun Yio Chu Kang.

Perusahaan MRT di Singapura, SMRT Corporation, mengkonfirmasi bahwa insiden pintu kereta terbuka lebar ini terjadi pada Senin petang sekitar pukul 19.30.

Manajer stasiun berada di dalam kereta. Manajer ini tak menyadari bahwa ia telah membuat kesalahan dengan membiarkan kereta berangkat dari Stasiun Ang Mo Kio dengan pintu terbuka lebar.

“Setelah menyadari kesalahan yang terjadi, manajer stasiun segera memberi tahu semua penumpang untuk menjauhi pintu kereta,” kata Vice President Corporate Communicate SMRT, Margaret Teo.

Manajer Stasiun Dihukum, Manajemen SMRT Minta Maaf

Setelah membuat kesalahan tersebut, manajer stasiun segera menjauhkan semua penumpang dari pintu kereta dan membuat pengumuman agar penumpang menjauhi area disekitar pintu dan berpegangan pada tiang pegangan.

Video di media sosial menunjukkan bahwa pintu di satu sisi gerbong terbuka lebar saat kereta bergerak dari stasiun Ang Mo Kio menuju stasiun Yio Chu Kang. FOTO: SCREENGRABS DARI TWITTER / HADY MATYNN/STRAITS TIMES

Teo mengatakan kereta berhenti sesaat setelah menempuh jarak 200 meter dan melanjutkan perjalanan ke Stasiun Ang Mo Kio. Beruntung, para penumpang sampai dengan selamat.

SMRT mengutamakan keselamatan penumpang. Manajer stasiun langsung dibekukan. “Kereta segera ditarik dari layanan. Kami minta maaf atas insiden yang terjadi,” kata dia.

Kejadian serupa juga pernah terjadi pada tahun 2016. Pintu kereta LRT dibuka saat sedang melakukan perjalanan dari Bukit Panjang ke Senja, di tengah gangguan layanan lima jam.

Pihak SMRT ketika itu mengatakan bahwa penyebabnya bisa saja karena kesalahan desain, dan kesalahan pensinyalan selama jam perjalanan yang memaksa staf SMRT untuk mengesampingkan sistem LRT Bukit Panjang tanpa pengemudi dan menggerakkan kereta secara manual.

Jarang Diketahui, Manfaat Kepiting Bagi Kesehatan yang Berlimpah!

Keren! Ford Explorer 2020 Disulap Jadi Mobil Polisi Pemburu di AS