in ,

Yuk Simak 5 Fakta WOW tentang Bandara UPG

Makassar di Sulawesi Selatan menjadi kota yang sangat cepat berkembang di Indonesia. Perkembangan ini didukung dengan posisi Sulawesi Selatan yang strategis, dan menjadi area pertemuan banyak jalur lintas daerah di Indonesia, bahkan di kawasan Asia Pasifik. Salah satu infrastruktur yang wajib diketahui adalah Bandara International Sultan Hasanuddin.

atelier6arsitek.com

Ngobrolin tentang bandara ini, kita wajib mengetahui beberapa fakta wow yang sangat jarang diketahui masyarakat. Bahkan fakta ini juga belum diketahui oleh orang Sulawesi Selatan sendiri. Apa itu 5 (lima) fakta unik tentang Bandara Sultan Hasannudin di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan?

1. Lokasi Sebenarnya Bandara UPG

Bandar Udara International Sultan Hasanuddin (UPG) ternyata tidak terletak di Makassar. Orang menganggap bahwa UPG ini adalah Ujung Pandang (yang sekarang menjadi Makassar). Jadi sampai sekarang, bandara UPG masih disebut sebagai bandar udara yang terletak di Kota Makassar atau Ujung Pandang. Tapi ternyata, Bandara UPG ini tidak terletak di Makassar, tetapi di Kabupaten Maros. Apakah kalian pernah mendengar para kru pesawat menyebutkan “Selamat Datang di Bandar Udara International Sultan Hasanuddin di Kabupaten Maros”?

Kesibukan Bandara Sultan Hasanuddin
bandaraonline.com

2. Kesibukan di Parkir Pesawat

Sebagai Bandar Udara yang terletak di posisi sentral Indonesia, pasti kesibukan penerbangan yang masuk dan keluar UPG tidak dapat dibayangkan lagi. Faktanya, Bandar Udara ini mencatat bahwa ada 40-an pesawat yang bisa parkir secara bersamaan dalam jam yang sama. Hal ini didukung dengan luas apron Bandara yang mencapai 78.800 meter persegi.

3. Sumber Listrik Sendiri?

Perusahaan Listrik Negara (PLN) memiliki kebijakan tersendiri untuk penggunaan listrik di lingkungan bandara UPG. Karena PLN tidak mampu menyuplai listrik untuk kebutuhan bandara, Bandara Hasanuddin memiiliki dua sumber daya Genset, yaitu berupa power house berkapasitas 7.000 KVA dan 2.125 KVA yang dilengkapi dengan 7 unit UPS. Yang kalian wajib tahu, kebutuhan ini ternyata setara dengan penggunaan listrik di 7.721 rumah bersubsidi, atau sekitar 7.721 KVA.

4. Pelapor Pajak Terbaik

Bandar Udara Sultan Hasanuddin (UPG) pada tahun 2016 lalu mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Maros sebagai pembayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terbaik di Kabupaten Maros. Penghargaan ini ditinjau dari ketepatan pembayaran pajak yang diukur oleh Direktorat Pajak.

5. Airport City Pertama di Indonesia pada 2019

Masterplan Bandara Sultan Hasanuddin
skyscrapercity.com

Tahun depan, Bandar Udara Sultan Hasanuddin (UPG) akan menjadi Airport City pertama di Indonesia. Airport City adalah sebuah Bandara yang memiliki fasilitas dan luas area yang menyerupai sebuah kota secara utuh. Aksi yang dilakukan oleh pihak Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Hasanuddin adalah pembebasan lahan yang nantinya akan membuat bandara ini memiliki luas 2 kali lipat dibanding luas sekarang. Selain itu tentunya pelayanan akan terus ditingkatkan, termasuk dari segi kualitas dan kuantitas. Pengembangan Airport City pertama di Indonesia ini akan dikebut agar tidak didahului 2 (dua) bandara yang juga sedang dikembangkan secara pesat, yakni Bandara Ngurah Rai di Bali dan Bandara Sultan Aji Muhammad di Balikpapan. Keuntungan di Makassar adalah ketersediaan lahan yang masih luas. Sementara di Bandara lainnya mungkin itu adalah sebuah keterbatasan. Termasuk misalnya di Balikpapan, untuk menciptakan fasilitas bandara yang lengkap, pengelola bandara Balikpapan harus membantu infrastruktur sampai 5 (lima) tingkat.

Nah, apakah kalian semakin bangga memiliki bandara yang keren seperti Bandar Udara Sultan Hasanuddin di Kabupaten Maros ini?

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Dia yang Telah Mencapai Kesuksesan

Mengenal Smart City Award untuk Makassar